- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
foodinspirasi - Berbicara tentang kuliner, tentu tidak akan ada habisnya. Di dunia, kuliner bahkan sudah tak terhitung lagi jumlahnya yang tentu saja unik dan patut untuk dicoba.
Meski demikian, kamu tetap harus pintar dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Berbagai olahan makanan yang terlihat enak terkadang juga dapat menyimpan sesuatu yang membahayakan di dalamnya.
Namun, meski beberapa bahan mentah dari hewan atau lainnya berbahaya, di beberapa negara bahan itu masih tetap diolah dan dijadikan makanan yang lezat. Berikut bahan makanan berbahaya yang masih disajikan menjadi makanan lezat dibeberapa negara.
1. Rhubarb (Inggris)
Rhubarb. (Foto: simplebites)
Rhubarb adalah tanaman asal Inggris yang daunnya memiliki kandungan racun. Bahkan tanaman ini juga dipercaya sebagai penyebab kematian mendadak para tentara Inggris saat terjadinya perang dunia pertama. Daun dari tanaman ini diketahui mengandung asam oksalat yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal serius hingga mengakibatkan kematian.
Meskipun daun dari tanaman ini dapat membahayakan nyawa jika dimakan dalam jumlah banyak, namun beberapa bagian dari daun ini juga dapat dimanfaatkan. Tangkai tanaman ini dapat dikonsumsi dan akar dari Rhubarb juga dipercaya selama lebih dari 5.000 tahun sebagai obat pencerah alami.
2. Ackee (Jamaika)
Buah Ackee. (Foto: The Spruce Eats)
Ackee merupakan buah yang masih memiliki kesamaan seperti buah leci dan kelengkeng yang digemari oleh penduduk Jamaika. Namun, buah ini ternyata memiliki kandungan racun hypoglycin yang membahayakan dalam biji buah yang berwarna hitam.
Para penduduk Jamaika bisa mengonsumsi buah ini dengan cara direbus bersama dengan ikan cod. Selain itu, juga ada cara khusus untuk menyajikannya. Bila tidak tahu dan hanya sembarang memakan buah ini, tentu akan membuat mual, kejang-kejang, koma bahkan meninggal sehingga butuh proses khusus untuk mengolah buah ini
3. Hakarl (Islandia)
Hakarl. (Foto: flickr)
Hakarl merupakan salah satu sajian ikan yang terkenal di kalangan penduduk Islandia. Selain itu, makanan berbau ini juga dikenal sebagai makanan yang dapat membahayakan nyawa. Hakarl merupakan sebuah sajian dari ikan hiu Greenland yang difermentasi.
Hiu Greenland, dikenal sebagai ikan predator yang tidak memiliki ginjal dan saluran kemih yang membuatnya menyaring limbah dan zat beracun melalui kulit. Tak hanya itu, daging ikan ini juga mengandung racun mematikan, sehingga butuh proses berkali-kali untuk mengolah ikan ini bahkan bisa menghabiskan waktu hingga enam bulan lamanya.
4. Fesikh (Mesir)
Fesikh merupakan sebuah kuliner khas Mesir yang terbuat dari ikan mullet yang telah difermentasi secara tradisional. Ikan mullet yang menjadi bahan utama makanan ini berasal dari Laut Mediterania dan juga Laut Merah.
ADVERTISEMENT
Fesikh merupakan salah satu hidangan tradisional yang telah berusia lebih dari ribuan tahun. Biasanya hidangan ini sering ditemukan saat festival Sham el-Nessim yang merupakan sebuah perayaan festival kuno Mesir. Hidangan ini biasanya disajikan dengan roti baladi dengan sedikit minyak, tambahan air lemon juga bawang merah untuk mengurangi rasa asin dari ikan.
5. Katak Lembu (Namibia)
Katak lembu. (Foto: Around World)
Katak lembu dianggap menjadi salah satu hidangan yang lezat di negara-negara Afrika, terutama negara Namibia, tempat di mana habitat amfibi ini banyak ditemukan. Tak hanya di Namibia, negara-negara Karibia juga gemar untuk mengonsumsi daging hewan ini.
Ada perbedaan cara mengolah katak di negara-negara lain dengan di Namibia. Secara umum, katak biasa hanya disantap bagian kakinya saja. Namun, para penduduk Namibia ini seringkali mengolah katak ini dengan utuh dan hanya menyisakan organ dalam dan kulitnya saja untuk dibuang. Bagian-bagian inilah yang mengandung racun dengan dosis yang tinggi dan mematikan.
6. Sup Kelelawar Buah (Guam)
Sup kelelawar. (Foto: pinterest)
Salah satu bahan makanan lezat yang tak lazim adalah kelelawar. Hewan yang hidup di malam hari ini biasa dijadikan hidangan sup bagi penduduk Guam, pulau tropis yang terletak di benua Amerika. Biasanya, kelelawar buah ini dijadikan sup bersama dengan sayuran serta santan kelapa.
Sup ini cukup membahayakan karena memiliki racun Dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) yang terkandung di dalam jaringan lemak kelelawar. Racun ini dapat membuat penikmat sup menderita lytico-bodig, yaitu penyakit yang menyerang syaraf. Selain itu, racun tersebut juga dapat memicu penyakit Parkinson dan juga Alzheimer.
7. Cazu Marzu (Eropa)
Cazu Marzu. (Foto: notey)
Cazu Marzu merupakan sebuah makanan tradisional khas Italia yang merupakan salah satu olahan keju. Bukan keju biasa, namun olahan keju yang dibuat dari susu domba ini dibiarkan busuk dan dipenuhi oleh belatung ataupun lalat.
Meski terdengar menjijikan, namun makanan ini dipercaya memiliki khasiat afrodisiak sehingga masih banyak orang yang mencari makanan yang sudah dilarang di Eropa. Cara menikmati cazu marzu ini juga tergolong ekstrem karena keju harus dimakan bersama dengan belatung yang ada di dalamnya untuk mengindari keracunan. Tentu hal ini yang membuatnya berbahaya karena belatung yang dimakan hidup-hidup dapat menjadi awal penyakit bagi pemakannya.
8. Jamur Otak (Eropa)
Jamur otak. (Foto: innaturalist)
Jamur yang mirip dengan bentuk otak ini menjadi salah satu makanan yang populer dan menjadi kesukaan para penduduk negara Skandinavia dan juga Eropa Barat. Jamur jenis Gyromitra esculanta ini biasa sering dijadikan campuran omelet dan juga tumisan.
Meski terlihat lezat, namun ternyata jamur ini mengandung racun gyromitrin yang dapat membahayakan tubuh. Walaupun begitu, jamur ini masih bisa dimakan dengan melalui pengolahan yang tepat sehingga racun sudah ternetralisir.
ADVERTISEMENT
9. Ikan Fugu (Jepang)
Ikan Fugu. (Foto: straitstimes)
Negara Jepang terkenal dengan sajian lautnya yang lezat, seperti sushi atau juga sashimi. Salah satu olahan ikan yang terkenal adalah sajian dari ikan fugu atau ikan buntal. Namun, sayangnya bahan sajian ikan yang lezat ini ternyata mengandung racun tetrodotoxin yang sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian.
Meski berbahaya, namun jika makanan ini diolah dengan baik dapat menjadi salah satu maknaan yang lezat. Di Jepang, koki yang bertugas mengolah jenis ikan ini bukanlah seorang koki sembarangan. Ia harus melewati pelatihan khusus selama tiga tahun bahkan mengantongi sertifikat memotong ikan fugu dengan benar agar racun yang terkandung tak ikut terbawa.
10. Tempe Bongkrek (Indonesia)
Tempe. (Foto: shutterstock)
Tempe merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Namun ternyata salah satu jenis tempe yang berasal dari Jawa Tengah ini juga mengandung racun, yaitu tempe bongkrek. Tempe ini terbuat dari kacang kedelai dan juga ampas kelapa.
Racun yang ada dalam tempe ini dihasilkan dari kontaminasi bakteri Burkholderia galdioli yang menghasilkan asam bongkrek dan juga toxoflavin. Selain itu, bakteri itu juga memusnahkan jamus Rhizopus karena adanya efek antibiotik dari asam bongkrek yang ada. Pemerintah telah membuat peraturan untuk menghentikan penjualan tempe ini karena banyaknya kasus keracunan yang terjadi setelah mengonsumsi tempe tersebut.
Sumber informasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar